Saturday, April 28, 2007

[INDONESIA-L] KELANA - Hyprocrates dengan Debat Presiden (11) (9/7-'99)

Date: Fri, 9 Jul 1999 14:24:57 -0600 (MDT)
Message-Id: <199907092024.OAA11288@indopubs.com>
To: indonesia-l@indopubs.com
From: apakabar@Radix.Net
Subject: [INDONESIA-L] KELANA - Hyprocrates dengan Debat Presiden (11)
Sender: owner-indonesia-l@indopubs.com

Ahir ahir ini ada suara2 elit yang senang debat agar diadakan debat calon presiden pada SUMPR yad,agar rakyat bisa mengetahui visi dan misi calon presidennya dalam memperjuangkan hak rakyatnya...ada ada saja.

Pihak lain menyatakan agar debat itu tanpa teks,agar benar2 keluar dari pemikiran calon itu sendiri......ampuuun.

Memang para elit kita sebagian besar masih cendrung atas yang dinamakan 'bicara bicara','ngerumpi',adu bacot yang tentu akan sarat dengan argumentasi2 melawan argumentasi,yang bisa dengan cara2 yang intelek tapi bisa dengan cara debat kusir/arogan,dimana setelah itu timbul rasa puas dan rasa menang bila jagoannya dapat mempecundangi lawannya ,dan rasa kecewa dan frustrasi bila jagoannya tidak berhasil menjatuhkan lawannya.Bangsa kita masih gandrung akan NATO (no action talk only).

Pihak2 ini seolah2 haus akan tontonan adu mulut dari tokoh2 yang dijagokannya dengan lawannya,dengan harapan dapat mempermalukan lawannya itu.

Kalau memang sungguh2 ingin hendak mengetahui misi dan visi para calon2 presiden itu apakah kurang lengkapnya program2 partai yang telah mereka publikasikan untuk dipelajari/dipahami?
Apakah para orang yang disebut elit itu tidak sadar bhwa penyelenggaran Negara oleh presiden ini nantinya akan merupakan team work,sehingga konsep/rencana dan pelaksanaan program tidak hanya oleh presiden tapi adalah hanya atas nama Presiden dan lebih jauh lagi bahwa penyelenggaraan Negara itu berdasarkan prinsip check and balance baik oleh MPR,DPR,BPK,MA?
Sebab presiden yang didambakan yad tidak lagi bisa bekerja seenak udelnya seperti rezim Orde Baru dimana Lembaga2 MPR,DPR,BPK dan MA dikebiri dan ditaroh dibawah ketiak Soeharto,dan dianggap setara dengan menteri negara?

Tidak semua orang pintar berdebat,tetapi bukan berarti tidak bisa menjadi manager (presiden) yang jempolan dan sebaliknya tidak semua orang yang pintar berdebat lalu menjadi manager (presiden) yang berhasil.
Kalau semua orang2 yang pintar berdebat bisa menjadi manager (presiden) yang berhasil maka para presenter2,para tukang jual obat pinggir jalan,advokat,pokrol bambu akan bisa merajalela dalam debat presiden itu bila diikut sertakan dan saya yakin akan menguasai pembicaraan diforum itu.

Tidak semua orang bisa berdebat,tetapi bukan berarti tidak brilian sebagai pemimpin.

Yang kita cari sekarang ini bukanlah orator atau pakar debat ,tetapi mencari pemimpin yang bisa melaksanakan amanat rakyat dan biarlah rakyat yang memilih pemimpinnya.
Rakyat itu tau siapa yang layak dan tidak layak jadi pemimpinnya.
Soeharto dulu jadi pemimpin Negara ini bukan karena pilihan rakyat,tapi karena rekayasa,mulai dari SIMPR yang diketuai Nasution dan seterusnya pada pemilu2 berikutnya hingga bercokol 35 tahun.Dia bukanlah seorang pemimpin (rakyat), tetapi dia adalah raja/diktator.

Hippocrates membagi orang atas 4 tipe/sifat manusia:
1.Coleris yang mempunyai sifat:-percaya diri,organisator/senang berorganisasi, tegar,mandiri, ambisi, bakat memimpin, pengambil keputusan yang baik,selalu benar,egois,bicara seperlunya, menyelesaikan masalah dengan 'my way'

2.Sanguinis...................:-senang(bakat) ngomong,senang potong omongan orang,maunya omong sendiri,tampil menarik/ senang warna cerah,periang(siul2,humor,rame2),senang dipuji,senang menonjol, dikerumni pendengar,pelupa,penyelesaian masalah dengan 'fine way'.

3.Flecmatis..................:-supel,tenang,sympatik,pendamai,rendah hati,tidak pemarah,tidak mau ribut,tidak ambisi, pendengar yang baik,susah ambil keputusan/ minta bantuan orang lain,senang tunda pekerjaan, penyelesaian masalah dengan 'easy way'

4.Melancolis.................:-perfectionis,standard tinggi,serius, perasan/terharu, analitis, ekonomis, cermat, rapi, senang diagram, tidak mau menonjol, serius, tertib, penyelesaian masalah dengan 'right way'

Jarang orang yang murni mempunyai sifat hanya 1 jenis saja,biasanya kombinasi dari 2 jenis sifat itu dengan salah satu yang menonjol.

Nah,kalau yang berdebat itu sifat yang menonjolnya adalah Sanguinis,maka dia akan menang terus dalam perdebatan,tapi karya nyatanya akan gampangan/pas2an,bagaimana sajalah.Memimpin seenaknya.

Kalau orang itu menonjol sifat flecmantisnya,maka dalam perdebatan akan mengalah terus,dan karya nyatanya akan apa adanya sudah puas.Tidak bakat memimpin.

Kalau orang itu menonjol sifat colerisnya akan bisa berdebat tapi akan tidak sehebat orang yang sanguinis.Berbakat jadi pemimpin yang autokrat dengan karya nyata yang menurut dia benar.

Kalau orang itu menonjol sifat melancolisnya maka dalam perdebatan akan kalah terhadap sangunistis,berimbang dengan yang coleris.Kepemimpinan yang perfect dan serius.

Menurut saya:

Soekarno dengan sifat sanguinis/coleris, Soeharto yang dominan sifat coleris, Amien Rais adalah sanguinis/melancolis, Gus Dur adalah coleris/flecmatis Megawati adalah melancolis

kelana