Saturday, April 28, 2007

[INDONESIA-L] KELANA - Jabatan Pangeran Wagub Jakarta akan Diisi? (19/2-'99)

To: indonesia-l@indopubs.com
From: apakabar@Radix.Net
Subject: [INDONESIA-L] KELANA - Jabatan Pangeran Wagub Jakarta akan Diisi?
Sender: owner-indonesia-l@indopubs.com

To: apakabar@saltmine.radix.net
Subject: KELANA-jabatan Pangeran Wagub Jakarta akan diisi?
Date: Fri, 19 Feb 1999 20:26:36 PST

Gubernur Jakarta menyatakan bahwa jabatan Wakil Gubernur Bidang Ekonomi
sudah saatnya diisi kembali karena telah mulai membaiknya pendapatan
daerah. Kelihatannya Gubernur ini mendapat masukan yang tidak benar dan
tidak peka akan situasi dan kondisi obyktif yang terjadi.

Apa mungkin pendapatan daerah akan lebih baik pada masa2 yad.? Kondisi
obyekyif yang dihadapi bahwa hampir disemua sektor ekonomi baik nasional
dan daerah keadaan ekonomi terpuruk,pengangguran yang semakin
membesar.Diperkirakan hal ini akan berlangsung minimal hingga
terpilihnya Presiden yang baru,jadi hingga tahun 2000 yad,dan bisa
berlarut hingga 3 thn. Proyeksi kenaikan pendapatan daerah hanyalah
nominalnya saja,sedangkan nilainya hanyalah 1/4 dari nilai pendapatan
daerah sebelum krisis ekonomi.Dan itu baru proyeksi saja yang
keakuratannya diragukan.

Di Jakarta terdapat 4 jabatan Wagub dan 3 telah diisi.Jabatan Wagub
ekonomi dirangkap Wagub Pembangunan dengan pertimbangan demi efisiensi.
Alasan ini cukup tepat,lagi pula sebelumnya memang fungsi itu dipegang
satu Wagub saja.
Sebenarnya memang fungsi itu cukup dipegang satu Wagub saja,karena
pemisahan itu justru membuat tumpang tindih dan pemborosan,dengan
selanjutnya lebih tepat disebut saja Wagub Ekonomi.

Melihat kegiatan sehari2 di Pemda DKI Jakarta pada umumnya,maka dapat
dilihat kebanyakan pegawai tidak bekerja karena memang volume pekerjaan
menurun sekali,seluruh sektor kegiatan terpuruk,permintaan pelayanan
untuk masyarakat juga sangat turun.Hal ini bisa dibuktikan dimana bila
kita mengunjungi ruangan kantor akan terlihat ruangan2 yang kosong atau
sikap santai pegawai atau pegawai2 yang ngumpul ngerumpi.Juga dapat
dilihat lokasi2 parkir kendaraan yang hanya separuh. Melihat kondisi
yang demikian,kalau hal ini terjadi diperusahaan,akan terjadi PHK yang
cukup besar. Keadaan ini sebenarnya adalah saat tepat untuk
mempertimbangankan dilakukannya reposisi, reorientasi, reorganisasi
demi efisiensi dan efektifitas Pemerintah Daerah dalam pelayanannya
jangan seperti yang sudah2 yang penuhdengan pemborosan dan KKN. Kok
malah Wagubnya mau ditambah/ diisi lagi, dimana menurut info yang
diperoleh dan fakta yang terjadi,kebanyakan Wagub dan para Wagub dan
pejabat Pemda lainnya yang sekarang banyak nganggurnya dan cari2
kegiatan sehingga sekarang ini banyak waktu luang untuk golf?

Pemerintah Dati I lainnya paling2 hanya punya 2 Wagub, sedangkan
penduduknya dan luas wilayahnya jauh lebih besar dari Jakarta.Jadi
Jakarta sebenarnya cukup mempunyai 2 Wagub saja.

Munculnya usulan/gagasan pengisian jabatan Wagub ini bermula dari
lontaran anggota DPRD (wakil rakyat?) yang tentunya meneruskan aspirasi
dari orang2 yang ambisi menjadi Pangeran Wagub Jakarta itu.Mereka
berpikir lontaran yang paling tepat adalah melalui DPRD yang wakil
rakyat? itu.

Memang beginilah cara berpikir para pejabat2 dinegara kita yang kurang
peka atas situasi lingkungan yang terjadi,karena jabatan itu bukan untuk
pelayanan tapi dianggap untuk kepentinganpribadi,untuk menjadi kannya
menjadi Pangeran yang memiliki hak2 istimewa/ privilidge dan agar
dieluk2kan untuk kehormatannya direpublik ini. Para Pangeran
{Gubernur,para pejabat dan anggota DPRD} itu tidak berpikir bahwa berapa
besar biaya anggaran Daerah yang akan dihabiskan dengan diisinya jabatan
itu (ratusan juta) karena pada kenyataan yang terjadi (bukan berdasarkan
peraturan) biaya keluarga Pangeran pejabat itu sampai abu gosok cuci
piring dirumah bangsawan itu dibeli dari anggaran Daerah, lebih2 biaya
operasional dinas yang otomatis beban Daerah? Mereka tidak memikirkan
berapa besar biaya yang akan dikeluarkan oleh instansi/BUMD dibawahnya
yang harus dikeluarkan baik resmi maupun dibawah tangan agar hubungan
kedinasan dapat berjalan normal,sehingga disebut bawahan yang loyal?
Apakah biaya2 yang demikian itu tidak lebih baik dihemat dan digunakan
untuk biaya yang perlu untuk rakyat Jakarta apakah untuk membantu rakyat
yang terpuruk kehidupannya atau memperbaiki jalan2 diibukota yang sudah
sangat banyak rusak karena tidak ada wang untuk merawatnya?

kelana