Sunday, April 29, 2007

[INDONESIA-L] KELANA - 'Mega tidak Perlu Datang' (18) (1/8-'99)

To: indonesia-l@indopubs.com
From: apakabar@Radix.Net
Subject: [INDONESIA-L] KELANA - 'Mega tidak Perlu Datang' (18)
Sender: owner-indonesia-l@indopubs.com

To: apakabar@saltmine.radix.net
Subject: kelana:'Mega tidak perlu datang'(18)
Date: Sun, 01 Aug 1999

Beredar undangan Habibie,mengundang ketua2 partai keistana katanya membicarakan mengenai bangsa dan Negara. Topic pertemuan ini kabur sehingga tidak jelas untuk apa. Katanya Mega juga diundang.

Apakah topic pembicaraannya?
Hasil Pemilu,Soeharto,Ghalib,Timtim,Aceh,Irian Barat, atau hendak mengundurkan diri mau pulag ke Jerman?
Kalau topic2 pembicaraan tidak jelas,tidak perlu dipertimbangkan memenuhi undangan itu,lebih baik khususnya Mega mengunjungi orang khitanan entah dimana kek,atau mengunjungi panti2 asuhan.

Bentuk pertemuan seperti apa? Meja bndar,meja persegi,standing party,ceramah dlsb?
Kalau tidak jelas bentuk pertemuannya,tidak perlu dipertimbangkan memenuhi undangan itu, lebih baik khususnya Mega menyirami kembang ditaman,atau menerima tamu2 di LA atau apa kek yang lebih berguna.

Yang mengundang adalah Habibie sebagai Presiden. Congkak benar Habibie ini,dia tidak sadar bahwa jabatan Presidennya hanya dihadiahkan dan transisitanpa dukungan rakyat kecuali dukungan kekuasaan.
Sedangkan yang diundang adalah pemimpin2 yang dilegitimasi oleh rakyat pendukungnya.

Kalau hendak mengadakan lobi2,maka mengundang langsung ketua2 partai adalah absurd, karena biasanya pembicaraan lobi2 dimulai dari tingkat2 bawah dulu,kemudian bila ada kesepakatan2 awal,diteruskan ke yang lebih tinggi dan terahir dengan para pemimpinnya. Ini belum apa2,sudah mengundang Ketua2 Partai. Kalau yang mau dibicarakan hal mendesak mengenai Negara/Bangsa,cukup kirim surat minta tanggapan hal konsep kebijaksanaan yang akan diambil.

Kalau ketua2 partai lain datang,biarkanlah mereka mengecilkan kepemimpinanya,tapi kalau Mega cukup wakilkan saja kesalah satu ketua departemen mis. departemen bidang kesra atau paling banter departemen pemenangan pemilu untuk mendengar apa yang diomongin disana. Adalah lebih baik Mega mengadakan lobi2 dengan para ketua partai pro reformasi atau rapat kerja di LA.

Karena yang mengundang itu Presiden dan ke istana Negara, maka akan berlaku protokoler Negara, sehingga para undangan akan disuruh datang 1/2 jam sebelumnya dan menunggu diruangan dan setelah tiba waktunya, maka Habibie masuk keruangan dan hadirin diminta berdiri. Ah,pemimpin tanpa rakyat harus dihormati oleh pemimpin2 rakyat.

Dapat dibayangkan bahwa dalam pertemuan itu pembicaraan akan satu arah yang lebih banyak dari Padula Presiden dan hadirin hanya mendengar.
Lebih2 kita tau bahwa pribadi Habibie terkenal tukang jual kecap dan ngototan berbicara tanpa
mau mendengar lawan bicaranya (sanguinis),tapi semuanya "OMDO" seperti kata Singo.

Ketua2 partai pro reformasi tidak usah datang ke- sana lebih baik rapat kerja partai saja,paling ndak karena ewuh pakewuh karena diundang Presiden,kirim wakillah.Apalagi mbak Mega,tidak perlu menghadiri itu.

Sekaligus pertemuan itu adalah test case bagi kita, karena dari situ dapat kita ketahui partai yang pro reformasi dan partai yang pro status quo.

Mari sama2 kita lihat.

kelana.