Sunday, April 29, 2007

[INDONESIA-L] KELANA: Poros "TE(man) NGA(jukan) H(abibie)"nya Amien Rais(23) (16/8-'99)

Date: Mon, 16 Aug 1999 16:33:17 -0600 (MDT)
Message-Id: <199908162233.QAA06973@indopubs.com>
To: indonesia-l@indopubs.com
From: indopubs@iname.com
Subject: [INDONESIA-L] KELANA: Poros "TE(man) NGA(jukan) H(abibie)"nya Amien Rais(23)
Sender: owner-indonesia-l@indopubs.com

To: apakabar@saltmine.radix.net
Subject: KELANA: Poros "TE(man) NGA(jukan) H(abibie)"nya Amien Rais(23)
Date: Mon, 16 Aug 1999 08:34:10

Sebelum Soeharto gembong Rezim Orde Baru jatuh, Amien begitu berapi-api menjatuhkan Soeharto dengan bersembunyi dibalik kata2 'high politik' dengan semboyan "amar ma'ruf nahi mungkar", karena predikat yang disandangnya sebagai intelektual dari kalangan kampus/dosen di UGM serta pribadinya yang Ketua Muhammadiah.Lebih2 dendam pribadinya kepada Soeharto menjadi2 karena terpaksa Amien harus meletakkan jabatan ketua Dewan Pakar ICMI yang begitu bergengsi.

Dia cukup berhasil ikut memobilisir para intelektual UGM/Jogyakarta dan mahasiswa UGM/ Jogyakarta untuk bersuara menentang kebijakan2 Soeharto,sehingga Jogyakarta pada waktu itu dapat dikatakan menjadi bagian dari sumber motifasi dan inspirasi dalam mendukung perlawanan intelektual dan mahasiswa di Jakarta.

Pertemuan Hotel Raddison? yang dihadiri Panigoro, Amien rais dll ternyata diselusupi agen Habibie, sehingga jadilah Panigoro dan beberapa intelektual Jogyakarta menjadi 'tertuduh makar', tetapi Amien Rais tidak diapaapain karena dilindungi Habibie ke Soeharto.

Polarisasi kekuatan semakin nyata dimana mahasiswa dan intelektual kampus dan elit penentang Soeharto disatu pihak dengan sebutan pro reformasi dan dipihak lainnya yaitu Rezim Orde Baru dibawah Soeharto disebut sebagai Status Quo.

Ahirnya Soehartopun jatuh dan menyerahkan jabatan ke presidenannya ke Habibie. Penolakan dari mana2 bermunculan,baik para intelektual dan mahasisiwa dan rakyat atas penyerahan yang inkonstitusional itu.
Amien Rais yang masa sebelum kejatuhan Soeharto cukup menonjol dibarisan intelektual dan Elit serta mahasisiwa tampil membela Habibie dengan pernyataan menerima Habibie sebagai Presiden transisi dan dia akan menjadi sparring partner Habibie untuk masa 6 bulan,dan bila
dalam 6 bulan ternyata Habibie tidak becus maka Amien Rais akan mendongkelnya.

'Teman seperguruan dan seilmu janganlah saling menjatuhkan', tetapi biarlah nanti pemilu yang menentukan,kira2 demikian dalam benak Amien.

Akibat pernyataan Amien ini kubu pro reformasi yang tadinya kental menjadi terpecah; ada yang tetap tidak mengakui Habibie sebagai Presiden transisi dan menginginkan adanya presidium yang terdiri dari elit2 pro reformasi sebagai penyelenggara pemerintahan sementara hingga diadakan pemilihan umum dan ada yang menerima ajakan Amien Rais itu.

Dan ternyata garis Amien ini yang berhasil karena masih begitu kuatnya Rezim Orde baru dibawah Habibie ini yang didukung oleh barisan yang sehaluan dengan Amien Rais itu. Amien Rais memperkirakan bahwa Soeharto saja yang begitu kuat dan ahli strategi bumi hangus bisa ditumbangkan, apalah artinya Habibie yang teman seperguruan dan seilmu yang akan
gampang dikendalikan. Amien under estimate terhadap Habibie.

Oleh Habibie,Amien direhabilitasi,dan kembali menjadi Ketua Dewan Pakar ICMI.

Amien mengkonsolidasikan diri,membentuk PAN,dan 24 jam dia bekerja.

Enam buln pemerintahan Habibie lewat, Amien tidak pernah lagi ber'high politics', tidak pernah lagi ber'amar ma'ruf nahi mungkar'. Habibie yang meneruskan rezim orde baru/status quo jalan terus dengan praktek2 KKN nya, Amien diam seribu bahasa.

Demikian sampai sekarang yang Habibie telah setahun lebih jadi presiden transisi yang penuh dengan praktek2 KKN a.l Ginanjar dengan Freeport, Tanri Abeng dengan jual BUMN a.l Semen Padang,Telkom, PLN, Indosat, Perum Pelabuhan dll yang sarat KKN, Adi Sasono dengan
manipulasi JPS,Rahadi Ramelan dengan skandal dollar, Andhi Galib dengan skandal korupsinya, Habibie/Baramulli dengan Baligate dll. Pengungkapan KKN Soeharto oleh Habibie yang jalan ditempat tidak pernah di genjotnya,malah hanya himbauan saja; masalah kekerasan
Tri Sakti, Semanggi, Situbondo, Ambon, Aceh dll.

Money politics yang merajalela pada pemilu yll terutama di Indonesia timur tidak ditentangnya, karena yang memainkan itu adalah teman seperguruannya.

Amien diam seribu bahasa.'High politics' dan 'amar makruf nahi mungkar'nya sudah lenyap larut bersama 'seperguruan dan seilmu jangan saling mengganggu'.

Harapannya pada pemilu yll amblas,hanya dapat no.5,sirna harapannya dengan PAN-nya,sirna harapannya dengan kesepakatan Ciganjur dan Paso, karena dibenaknya dan harapannya, kesepakatan itu adalah untuk mendukung dia saja. Karena dia yakin bahwa PAN-nya akan menjadi pemenang karena kesepakatan itu,paling tidak no.2 karena menurut kalkulasinya dibelakang kesepakatan itu yaitu yang menggagas pertemuan itu adalah mahasiswa dan rakyat yang pro reformasi yang akan memilih partai bentukannya sebagai tokoh yang dapat menempatkan dirinya paling populer dibarisan pro reformasi waktu itu.

Berlomba dengan teman seperguruan dan seilmu sudah dimenangkan Habibie walaupun dia tau penuh dengan money politics.Kesepakatan Ciganjur dan Paso sudah dilupakannya. Pelungnya sudah tidak ada, sedangkan Habibie peluangnya signifikan; 'saling menggangu teman
seperguruan dan seilmu' tidak boleh,tapi mendukung tentunya adalah baik.

Gagasan Zarkasih Nur/Hamzah Haz dengan fraksi Islam dengan 'no Mega dan no Habibie' ditangkapnya, karena sebersit harapan untuk dia tiba2 muncal, karena dikelompok fraksi Islam yang dilontarkan itu tidak ada kandidat Presiden yang berbobot. Keuntungan yang diperoleh dengan menangkap gagasan ini ada tiga, yaitu pertama bahwa fraksi ini mempunyai suara 123 suara yang cukup signifikan pengaruhnya dalam perebutan kursi Presiden,karena berada diatas Golkar(120);kedua bahwa calon Presiden yang berbobot dan berani tampil dari fraksi ini mungkin hanya dia (sedangkan Hamzah tidak berani) dan ketiga fraksi ini akan menghambat Mega.

Amien menangkap gagasan itu,dan mengusulkan nama yang tidak sektarian menjadi poros Tengah,dengan pembenaran bahwa supaya tidak hanya terdapat hanya 2 kubu yang berseberangan yang memperebutkan kursi RI 1, yang semakin lama meruncing dan memanas yang dapat berakibat pertumpahan darah,sedangkan Negara dan Bangsa ini tidak menghendaki itu.
Maka perlu ada kubu ketiga yang mencairkan perseteruan dan mendinginkan suhu politik.

Dalam rangka menggembosi Mega,maka PKB harus dibujuk masuk ke poros ini, dengan mengungkit hal yang emosional bahwa poros ini kumpulan dari partai Islam dan berlatar belakang Islam dan menyodorkan Gus Dur sebagai kandidat presiden. Bila berhasil mengajak PKB ke poros ini, dikemudiannya akan ada lagi kalkulasi2 dan negosiasi2 dengan alasan mungkin a.l kesehatan Gus Dur dan menyodorkan kandidat lain yaitu Amien sendiri dan bila tidak agar Habibie saja, yang secara emosional adalah juga dari kubu Islam.

Amin lupa bahwa sebelum Soeharto lengser hingga pemilu hanya ada dua kubu yaitu kubu reformis dan status quo dengan bendera Golkartapi tidak terjadi berdarah2.

Kenapa menjelang SUMPR dua kubu ini yang terus bertarung memperebutkan Presiden,malah dibentuk poros banci yang menyatakan diri juga reformis tapi sarat dengan penghuni status quo?

Kelihatannya bahwa permainan politik sudah bergeser dari perjuangan idialisme reformasi keperjuangan memenangkan/membantu 'teman seperguruan dan seilmu yang tidak boleh saling mengganggu', malah harus saling membantu kalau dua2nya kepepet oleh lawan.

Gus Dur bisa saja berkunjung kemana2,menemui Soeharto beberapa kali, sarapan pagi ke Habibie beberapa kali, tapi bangsa dan rakyat Indonesia ini tidak mencurigainya,karena semua maklum dan sadar bahwa Gus Dur adalah seorang reformis dan negarawan.

Tetapi kunjungan Amien Rais kemarin ke Habibie,yang dikatakan membicarakan masalah Aceh saja,dimata bangsa dan rakyat itu adalah suatu hal yang perlu dipertanyakan, karena orang tidak akan pernah lupa kedekatan Amien dengan Habibie di ICMI,dan Amien adalah masih
Ketua Dewan Pakar ICMI. Ketidak hadirannya di Istana Negara bersama ketua2 Partai adalah suatu pengelabuan belaka,dan memang untuk apa dia hadir disana kalau hanya diam saja, karena kalau dia bicara oposan adalah kurang baik dan melanggar etika seperguruan.

Kiranya dapat diduga bahwa skenario pelengseran Soeharto sampai sekarang hingga SUMPR nanti untuk pemilihan RI1 adalah sesuai dengan skenario kedua orang ini bersama cs2nya, dimana intinya ialah kalau bukan Amien maka Habibielah yang jadi pemenang.

PKB hari ini setelah rapat kerja partai selesai, telah menyatakan pendiriannya mendukung Mega sebagai Ketua Partai pemenang pemilu untuk membentuk pemerintahan baru pengganti pemerintahan rezim Orde Baru yang sarat dengan KKN. Skenario Amien telah dipatahkan
lagi.

Memang Amien belumlah bisa menjadi Grandmaster,kelasnya masihlah sekondan. Orang sudah mencium bau Poros Tengah itu yaitu:
Poros TE(man) NGA(jukan) H(abibie)

kelana