Monday, April 30, 2007

Re: DPR:..... Pembelian Sukhoi (21/6-'03)

Re: DPR: Banyak Kejanggalan dalam Pembelian Sukhoi

--- In apakabar@yahoogroups.com, "BECKhoo" wrote:
> ----- Original Message -----
> From: "gdbct"
> To:
> Sent: Saturday, June 21, 2003 8:29 PM
> Subject: [apakabar] Re: DPR: Banyak Kejanggalan dalam Pembelian
> Sukhoi
>
> Dijawab dengan resiko dicap 'membela junjungan' :).
>
> In the case of DPR vs Limbuk, saya membela the lesser evil.
>
GD.
Asal jangan fanatisme "pokok'e limbuk"

>
> > Lalu darimana alokasi anggaran untuk mengadakan komoditi sebagai
> > imbal beli Sukhoinya?
> > Apakah dengan rencana imbal beli dengan komoditi pertanian,lalu
> > Negara/pemerintahan limbuk lepas dari penyediaan anggaran untuk
> > membelinya?
> > Apakah komoditi untuk imbal beli itu diperoleh oleh pemerintahan
> > limbuk itu dengan mengambil begitu saja tanpa bayar (merampas)
> dari
> > para petani,perusahaan pertanian/perkebunan milik swasta dan
> Negara
> > (BUMN)?
>
> Tentu saja itu tidak diperoleh secara gratis.
>
> Itu juga suatu bentuk bantuan terhadap industri CPO Indonesia.
> Produksi CPO Indonesia terancam merosot di tahun2 mendatang karena
> menuanya perkebunan, dimana banyak kebun matang berusia di atas 10
> tahun yang butuh land-clearing dan re-planting yang membutuhkan
dana
> tidak sedikit. Lagipula kualitas dan export CPO Indonesia sulit
> melawan Malaysia yang bisa menyetel harga dengan volume yang mereka
> miliki sebagai produsen no. 1.
>
> Pasar CPO di China dan India dikuasai Malaysia, dan cara imbal-beli
> ini juga suatu bentuk marketing support untuk penetrasi pasar CPO
di
> Russia.
>
> > Apakah maksudnya akan menggunakan wang Bulog tanpa melalui APBN?
> Sejak
> > kapan Bulog ditentukan juga untuk Urusan Logistik perang?Darimana
> > uang Bulog ?Untuk ngurusin beras,gula saja kewalahan/keteter.!!
> > Masih segudang pertanyaan bisa dilontarkan untuk ini.
>
> Harus dilihat dari besar-kecilnya wang tsb. Cash dari Bulog adalah
> U$ 2.8 juta - jumlah yang tidak sangat heboh. Selebihnya U$ 26 juta
> bersifat pinjaman - dan ini yang harus dilihat bagaimana Mbak Rini
> mengatur sumber pengembalian pinjaman. Selebihnya 85% adalah imbal-
> beli dengan CPO selama 18 bulan. Saya kira ini sudah bentuk
> pembayaran yang sangat lenient. Kita tidak diminta membayar cash
> sebagaimana Malaysia, dan mereka juga nggak minta dibayar CPO sama
> Malaysia.
>
> Kalau ngelihat tas kulit buaya bagus dengan harga miring saya juga
> beli, walaupun tidak ada budget.
>
GD.
Pertanyaannya:Kapan akte pendirian PT.Bulog dicantumkan juga
(U)rusan (log)istik perang?Akan dibikin Kepresnya?

Kenapa wang $2,8 juta (kira2 Rp 22M,suatu jumlah yang heboh untuk
petani Indo ) untuk urus ini ada,tapi mendukung pembelian padi panen
petani di Jawa (core mission Bulog)kok seret hingga tengkulak
seenaknya menetapkan harga jauh dibawah harga yang ditetapkan
pemerintah/Bulog?
Agar panen petani gagal lagi hingga import beras oleh kroni2?
Kok Bulog malah minjam untuk beli Sukhoi (yang bukan urusannya)
sedang panen padi petani ditelantarkan?

Loh,kok mbak Rini yang atur pengembalian pinjaman (dari Bukopin),dari
mana wangnya,emangnya dia punya otoritas dibidang pendapatan Negara?
Setau saya pajak,bea cukai,bendahara Negara berada di
Dept.Kewangan.Atau mau ada Kepres memberi wewenang ke Mbak
Rini,membuat Yayasan?

Terlepas siapa yang akan mengembalikan ke Bukopin,pasti wangnya
adalah wang Negara hasil pajak/bea cukai,setoran keuntungan BUMN dan
penjualan2 asset2/saham negara (a.l yang lewat BPPN) yang dikumpulkan
di Kas/Bndhr Negara yang pada ahirnya akan menggerogoti APBN nantinya?
Mau ada lagi dana non budgeternya si limbuk?
Atau Bukopin jadi ikut pemilik Sukhoi?

Lalu CPO yang nilainya 85 % itu siapa yang bayar?
CPO nya dikemplang dari BUMN perkebunan kah?Atawa BUMN2 itu jadi ikut
pemilik Sukhoinya,karena Rusia bayar dengan Sukhoi?

> > Si Limbuk mengatakan dari Dhaka agar DPR janganlah
mepermasalahkan
> > soal prosedurenya,tapi lihatlah dari sudut makronya.Sejak kapan
si
> > Limbuk ini bisa ngomong soal2 makro?
>
> Adalah wajar kalau Limbuk membela kebijakan yang dibuat oleh
> kabinetnya selaku pimpinan kabinet.
>
GD.
Kabinet Gotong Royong itu kah? Kayaknya kabinet itu nggak tau ,karena
Menhannya nggak ngerti itu?
Kabinet bayangan kali?! :-(

> > Kelihatannya,si Limbuk ini tidak ngerti apa yang
> diomonginnya.Sebagai
> > seorang yang menyatakan diri sebagai pro reformasi adalah salah
> besar
> > berbicara seperti cara bicara ORBA yang selama 32 thn selalu
> bicara
> > makro dan tidak pernah mau tau soal proses/prosedure tapi
> > menghalalkan segala cara untuk mencapai target/output.Ahirnya
> membuat
> > Negara/bangsa ini terjerembab dalam krisis multi dimensi sejak
> 1997
> > yll,yang masih untung hingga sekarang belum berantakan pecah
> > berkeping keping.
>
> Krisis multi dimensi itu salah siapa ?
>
> > Adalah suatu keharusan rakyat antara lain melalui LSM dan DPR/
> Komisi
> > I mempertanyakan itu dan harus diusut secara tuntas.
>
> Ah, orang2 itu hanya ribut karena tidak kebagian.
>

GD.

Lho,emangnya ada yang dibagi?

Lepas dari apakah ada motivasi lain dari anggota2 DPR itu dibaliknya
dan terlepas dari banyaknya anggota2 DPR itu yang oportunist/preman
dlsb tetapi adalah tugas DPR untuk mengadakan pengawasan atas
pelaksanaan pemerintahan Presiden agar sesuai dengan UUD dan UU.

>
> Brgds,
>
>
> Beck