Tuesday, May 1, 2007

Kim Sun-il (25/6-'04)

Kim Sun-il Topic List < Prev Topic | Next Topic >
Reply | Forward < Prev Message | Next Message >

Sepertinya-Apakabar-terlewat-tidak-komentar/membicarakan-Kim-yangmalang-itu.Sibuk-dengan-kampanye-pilpres-ya?!
Sungguh-sangat-menyedihkan-trend-kekejaman-terrorist-itu-ahir2-ini.
Kekejaman/Kekejian-itu-sudah-langsung-dilakukan-oleh-tangan-manusia-sadis-itu-terhadap-yang-tidak-bersalah-itu/yang-tidak-ngerti
akan-duduk-masalah.
Tidak-lagi-dengan-perantaraan-a.l-bom,bom-bunuh-diri,menghantamkan-pesawat-terbang-(9/11)-dan-media-lain.
Ini-adalah-yang-kedua-setelah-Paul-Thomson-yang-diculik-di-Arab-Saudi.
Sungguh-sangat-memilukan.

Berita-dibawah-dari-Kompas-23/6-yll.

Dunia Kutuk Pemenggalan Kim

Bahgdad, Rabu - Berbagai kecaman dan kutukan datang dari berbagai belahan dunia atas pemenggalan warga Korea Selatan, Kim Sun-il (33), oleh kelompok militan di Irak. Di Seoul, eksekusi atas Kim memunculkan kesedihan, kemarahan, sekaligus perdebatan hangat atas keterlibatan Korea Selatan di Irak. Di hari yang sama, jaringan Al Qaeda di Irak mengancam akan membunuh Perdana Menteri Irak Iyad Allawi.

Di Korea Selatan (Korsel), sejumlah warga turun ke jalan menyusul tersiarnya berita eksekusi terhadap Kim, yang mayatnya ditemukan oleh pasukan Amerika Serikat di barat Baghdad, Selasa (22/6) malam.

Pemerintah Korsel pun memperketat pengamanan di sekitar Gedung Kedutaan Besar AS, sebagai antisipasi kemungkinan aksi unjuk rasa besar-besaran ke Kedubes AS di Korsel.

Presiden Korsel Roh Moo- hyun, yang tampil dalam acara televisi yang disiarkan secara nasional, menyebut pemenggalan itu sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan, dan mengutuk keras segala bentuk terorisme. Dia juga menyerukan kepada warganya untuk menghadapi terorisme dengan keteguhan hati, bersama-sama dengan masyarakat internasional.

"Manakala kita ingat kembali permohonannya untuk hidup di tengah keputusasaannya, hati kita pilu oleh kedukaan yang dalam," ungkap Roh.

Pemerintah Korsel segera memerintahkan evakuasi seluruh warganya dari Irak, kecuali mereka yang memang harus tetap berada di sana. Sekitar 65 warga Korsel masih berada di Irak, saat Kim diculik pekan lalu.

Meski demikian, Pemerintah Korsel menegaskan kembali komitmennya untuk mengirim tentara ke Irak pascakematian Kim, dan Roh juga berusaha meyakinkan rakyatnya dan rakyat Irak bahwa prajuritnya akan membantu pembangunan kembali Irak, dan bukan memerangi rakyat Irak.

Kecaman sekaligus ungkapan belasungkawa disampaikan Pemerintah Malaysia melalui wakil Menteri Pertahanan Zainal Abidin Zin. "Kami sedih dan terkejut hal itu harus terjadi," ungkapnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, pun sebelum kejadian pemenggalan menyatakan mengutuk segala bentuk kebiadaban dan aksi di luar perikemanusiaan yang terjadi di belahan bumi mana pun.

Sekjen PBB Kofi Annan menyampaikan belasungkawa dan menegaskan tidak ada alasan untuk membenarkan pembunuhan tersebut. "Sekjen PBB mengutuk sekeras-kerasnya kejahatan tanpa nurani ini, dimana tidak ada alasan politik maupun lainnya yang bisa membenarkannya," ungkap juru bicara Annan dalam pernyataan Sekjen PBB itu.

Presiden AS George W Bush menyikapi pembunuhan Kim dengan pernyataan keras. "Mereka berusaha memaksa kita untuk mundur, sehingga mereka bisa menerapkan visi gelap mereka kepada semua orang.

Beragam

Reaksi warga Korsel atas tragedi Kim itu cukup beragam. Sekelompok warga Korsel berunjuk rasa di jalan dan menyerukan agar warga Korsel semakin mempererat persatuan dan berdiri bersama melewati masa sulit ini. "Saya berpendapat, pemerintah tidak perlu membatalkan rencana pengiriman tentaranya," ungkap Cho Hang-duk (42), salah seorang pekerja kantor yang ikut turun ke jalan.

Namun, sebuah kelompok 50 pembuat undang-undang dari Partai Uri yang berkuasa secara resmi telah menyampaikan mosi kepada parlemen untuk mendesak pemerintah untuk menghentikan dan mempertimbangkan kembali pengiriman 3.000 tentara Korsel.

"Sangat tidak mungkin melaksanakan tugas untuk perdamaian dan rekonstruksi pada saat di mana bukan hanya tentara, tetapi juga warga sipil yang terancam hidupnya, sebagaimana kita saksikan melalui pembunuhan Kim Sun-il," demikian salah satu bunyi pernyataan tertulis kelompok itu.

Beberapa kelompok warga sipil juga menyerukan pembatalan pengiriman tentara. Demikian pula kelompok mahasiswa yang menyatakan akan menggantung bendera hitam-putih tanda duka cita, dan membangun altar makam di kampus mereka, sambil meningkatkan kampanye dan demonstrasi menentang pengiriman tentara.

"Pemerintah tidak bertanggung jawab dan tidak cukup berupaya menyelamatkan Kim. Tragedi ini terjadi karena pemerintah berencana untuk mengirimkan pasukan. Kita harus membatalkan rencana pengiriman itu dan menarik prajurit yang sudah ada di Irak," papar Park Bong-ju (28), seorang pekerja kantor

Televisi Korsel KBS mengungkapkan, warga yang marah kemudian merobek-robek poster di lingkungannya yang bertuliskan "Orang Korea adalah sahabat orang Irak."

Pemerintah Korsel secara resmi melarang portal internet lokal untuk menyiarkan potongan gambar pemenggalan Kim.

Ancam bunuh Allawi

Di Baghdad, sebuah rekaman suara yang dikirimkan kepada sebuah portal internet, Rabu, mengungkapkan bahwa jaringan Al Qaeda di Irak yang dipimpin oleh Abu Mussab al-Zarqawi mengancam akan membunuh Perdana Menteri Irak Iyad Allawi.

"Allawi, Anda telah lolos berkali-kali dari perangkap yang kami pasang tanpa Anda mengetahuinya. Tapi kami berikrar akan menggunakan segala cara tanpa menyerah, sehingga Anda akan bernasib seperti Izzedine Salim," ujar suara dalam rekaman tersebut.

Izzedine Salim adalah Ketua Dewan Pemerintahan Irak yang sekarang sudah dibubarkan, yang dibunuh dalam sebuah serangan bunuh diri dengan menggunakan bom mobil, di Baghdad, 17 Mei lalu.

Rekaman suara Zarqawi yang merupakan kepala kelompok Tawhid wa al-Jihad, mencap orang Irak yang bekerja sama dengan pasukan pendudukan yang dipimpin AS sebagai simbol kejahatan, imam yang kafir, dan pengkhianat.

Dalam kaset rekaman sepanjang 16 menit itu, Allawi dipersamakan dengan Presiden Afganistan Hamid Karzai, yang dianggap sebagai pesuruh AS.

Kelompok pimpinan Zarqawi ini juga mengutuk serangan AS di Fallujah, dan serangan udara Selasa malam setelah mayat Kim ditemukan. Mereka menyatakan bertanggung jawab atas sejumlah bom bunuh diri dan serangan terhadap pejabat AS maupun Irak.(REUTERS/AP/AFP/OKI)