Tuesday, May 1, 2007

Re:serukan:SBY adalah suatu keharusan..!!(19/8-04)

Re: [apakabar] serukan:SBY adalah suatu keharusan..!!


----- Original Message -----
From: Dedy Sitorus
To: apakabar@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, August 18, 2004 1:56 PM
Subject: RE: [apakabar] serukan:SBY adalah suatu keharusan..!!


Kalau kemarin SBY mampu memikat Golkar dan JK mampu merayu Hamzah, apa yang akan anda serukan??? Menurut saya SBY-JK gagal melakukan diplomasi politik, sesuatu yang diperlukan dalam realitas multi partai dan fragmentasi sumber daya politik seperti sekarang ini. Saya malah khawatir, jika SBY menang (dan kemungkinannya sangat besar), untuk mampu efektif memerintah maka dia akan berlaku seperti Soeharto kemarin....politics no, economy yess!!!! Kerinduan kita untuk segera menikmati lagi masa-masa bahagia pas orde bau kemarin akan membuat kita nggak peduli ketika dia mengambil keputusan-keputusan yang merugikan proses konsolidasi demokrasi. Persis tahun 70 an yang lalu. Soeharto waktu itu cuma didukung Golkar tho???

gd.
Mis.kalau Golkar (128) dan PPP (58) mendukung SBY-JK maka
bersama dengan PD (57) dan PBB (11) maka jmlh suara pendukung
SBYK di DPR adalah 254 kursi atau 46 %.Sisanya PDIP cs 54 %.
Maka seruan saya adalah tetap dukung SBY-JK,karena bila SBY-JK
jadi presiden ,maka cek and balance/control oleh legislatif
ke presiden akan tetap jalan.

Saya pikir justru yang bagus di system pemerintahan kita
sekarang ini adalah masih harus jangan sampai presiden itu juga
didukung mayoritas DPR karena akan pasti terjadi konspirasi/
kolusi yang dahsyat para elitnya,kesewenang wenangan kekuasaan
akan merajalela dan rakyat tetap dibungkam dan hanya kebagian
remah2nya saja.Justru budaya ORBA akan merajalela.

Apakah anda maksudkan pemerintahan akan efektif bila mayoritas
DPR juga pendukung Presiden ? Kok...
Apakah yang anda maksud dengan tidak efektif itu karena alot
atau sangat2 seret atau bisa2 mustahil menelorkan UU yang
baru karena elit di DPR itu dengan alasan cek & balance/
control padahal karena rata2 lebih\cendrung kepada
kepentingannya/kelompoknya daripada kepentingan rakyat banyak ?

Kalau anggapan ketidakefektipan itu adalah gara2 itu maka
hal itu sekarang ini adalah kuranglah strategis karena kita
masih memiliki buanyak UU yang masih lumayan relevan untuk
masa sekarang ini yang selama ini tidak terlaksana dengan
baik karena praktek2 kollusi yang merajalela.Apabila UUAPBN
untuk yad tidak bisa disepakati maka eksekutif bisa berpedoman
dulu pada UU yll.
Tetapi apakah akan sejelek itu?

Lebih baiklah pemerintahan itu kurang efektif tetapi cek and
balance/control tetap jalan dari pada muncul diktator mayoritas
dengan kesewenang wenangan kekuasaan elit yang akan merajalela.
Memang kita dihadapkan pada pilihan lagi.

Menurut saya koalisi PDI-P, Golkar dan PPP itu adalah koalisi siap kalah sehingga mereka siap-siap melakukan konsolidasi di parlemen agar bisa mengontrol eksekutif, jika mereka kalah.

gd.

Harus diusahakan demikian ,mayoritas di DPR itu sebaiknya harus
oposisi/bukan pendukung eksekutif,supaya bisa cek & balance/
control.Maka karena koalisi Golkar-PDIP-PPP-PDS dan menyusul PKPB-
(Hartono/Tutut) dengan total 309 suara (56%)...................
.....maka kita serukan keharusan pilih SBY-JK......

Kalaupun mereka menang dan bisa saja begitu, maka justru kita mendapat keuntungan karena pemerintahan bisa efektif. Kalau akhirnya masing-masing partai itu dapat keuntungan dengan koalisi (atau menurut anda konspirasi itu), ya wajar-wajar saja tho?

gd.

Kokk...?????....:-(



gdbct