Tuesday, May 1, 2007

Re: serukan:SBY adalah suatu keharusan..!! (21/8-04)

serukan:SBY adalah suatu keharusan..!! Topic List < Prev Topic | Next Topic >
Reply | Forward < Prev Message | Next Message >
Re: [apakabar] Re: serukan:SBY adalah suatu keharusan..!!

Tiap Sabtu pagi mulai 07.00 s/d 07.45 di siaran radio Delta Jakarta ,99.1 FM,ada acara sabtu-an rutin yang cukup segar,dikit kocak tapi menggelitik yang dibawakan dalam logat Medan-an (lupa nama penyiarnya,Bob -kah?)
Siaran yang ini nggak pernah saya lewatkan karena bikin kita senyum2 sendiri, bikin
makin segar lagi sesudah segar bangun pagi,disuguhin siaran seperti ini.
Ndengar logatnya saja kita sudah senyum2,apalagi kalau isinya nggelitik kesana sini.

Nah tadi pagi dia ngomong antara lain soal pendidikan ini.
Dia bilang kira2 : 'Tau nggak yang ngelarian BLBI itu dari BI itu,yang kira2 650 trilyunan itu nggak tammat SD...,padahal BI itu dipegang orang 2 yang semua Phd2 ?Gila khan?'
Yang ngelariin tenang dan bebas2 saja di dalam dan luar negeri.....dibiarin......

Dia bilang lagi kira2:
' Tau nggak 2 orang laki2 di ostrali tetangga kita itu ditangkap polisi karena dituduh mencuri ikan dari kali yang ada disana pada musim dingin yll?'Menurut UU nya ganjarannya berat juga,60.000 Aus$ atau kurungan 6 bulan '
'Ala mak.......ambil ikan dari kali saja .......dihukum.......' katanya.
Lalu dia lanjutkan ' Tau nggak,dinegara kita ini.......habis hutan ditebangin,dikirim keluar negeri diam2,trilyunan rupiah hilang tiap taun nggak ada yang dihukum...? '
'Yang nebangin hutan2 itu nggak tammat SD juga lah,,,,padahal yang jagain mulai dari
Menterinya sampai orang daerahnya banyak S1 s/d PHD...dan banyak juga pangkat2
jenderal yang jaga itu perbatasan.....ya lewat saja...gila khan...'
'ala maak...ampunlah....Nggak ada yang dihukuum tuh ......gila nggak...'

Enak didengarin pada pagi hari sabtu hari libur/santai...segar lah.Sayang siaran ini nggak ketangkap kali di LN jauh,kalau Singapor dan Malaysia bisa kali,sebab siaran ini direlay juga di Medan,makassar,surabaya dan beberapa kota lain.

gdbct

----- Original Message -----

From: ANDREAS MIHARDJA
To: apakabar@yahoogroups.com
Sent: Saturday, August 21, 2004 7:13 AM
Subject: Re: [apakabar] Re: serukan:SBY adalah suatu keharusan..!!

Saya kira sdr sudah ketinggalan waktu.
Apakah sdr ingin mendapat presiden seperti Suharto yg tidak lulus SD atau seorang presiden seperti Sukarno yg lulus ITB. Kalau yg SD pamandangan hidup masyarakatnya sangat sempit sedangkan yg bersekolah sangat luas dan mendalam dan sanggup membangun negara dgn visie specific utk negara. Suharto, Mao, Hitler tidak pernah cukup pendidikannya dan akibatnya tahu sendiri. Mereka pintar menguasai negara dgn tangan keras dan tidak dgn filosofi yg berguna dan diterima massa. Lihat saja pres. Bush pendidikannya kan dibeli dan akibatnya apa - hanya bisa perang dan bikin hancur ekonomie.
Semua pemimipin2 negara yg berhasil dan dpt membangun dgn visie harus mendapat basis pendidikan yg kuat. Memang banyak "ahli2 yg pulang keIndonesia dan yg dikirim oleh negara utk mendapat titel, PhDnya kurang lebih dipermudah karena mereka pasti tidak dpt tinggal dinegara asing dan harus pulang. Tetapi kalau yg tanpa bantuan mendapat gelarnya ini sama sulitnya seperti ahli2 dari negara asing tsb - kalau tidak mana ada kemungkinan mereka dpt diangkat jadi guru besar dari Uni dinegara asing meskipun wn asing.
Memang banyak ahli2 diIndonesia yg super fanatiek nasional dan pintar berteriak tetapi silent mayority yg menguasai ekonomie saya harap masih memiliki pikiran yg sehat dan clear.
Maaf tetapi kalau saya lihat ilmu pengetahuan diIndonesia dan saya bandingkan dgn yg ada diluar negeri - mereka rata2 ketinggalan 50-60 thn. China yg maju pesat pengetahuan mereka masih tertinggal 25-30 tahun. Memang kalau para ahli ketinggalan puluhan tahun dlm ilmu kelihatannya mereka percuma - mereka tidak membina pengetahuan mereka dan tidak dapat memakai ilmu mereka utk membangun sesuatu
Memang diIndonesia basis ekonomie adalah perdagangan dan bidang produksi technology tanpa kopi dari luar negeri adalah nihil karena itu keadaan seolah2 tidak perlu sekolah juga sudah bisa jadi orang kaya. Keadaan dinegara Barat sangat berlainan kalau tidak sekolah boleh hidup L.L. dan hidup dibawah minimum level penghidupan. Siapakah yg merantau dari Indonesia yg dpt berhasil dan menetap? Di USA banyak millionair2 dari Indonesia diberikan greencard utk menetap diUSA - boleh dibilang >70% gagal karena pengetahuan kurang mendalam dan tidak dpt membaur secara social atau pengetahuan.
Kalau sdr hidup dalam dunia demikian saya sih tidak dapat atau perlu berdiskussi lagi sebab saya kira sudah tutup buku.. Untuk mengerti atau dapat pengertian penggunaannya pendidikan silahkan tinggal diluarnegeri seperti Europa atau US untuk 3-5 tahun dan baru berdiskussi lagi.
Andreas

Andy Gouw wrote:

--- In apakabar@yahoogroups.com, Chico Macho
wrote:
> Suatu saat nanti akan ada UU yang tidak lagi mengharuskan calon
presiden itu musti pernah sekolah. Pada saatnya nanti akan hilang
diskriminasi pendidikan, dan pada saatnya nanti, sekolah itu cuma
tempat berkumpul dan bermain ( kayak play group aja..)
> Hal itu tinggal tunggu waktu saja, disiplin ilmu tidak musti harus
harus dipelajari dari sekolah. Ijasah hanyalah bukti formal yang
kadang untuk mendapatkannya bisa dgn ratusan ribu rupiah. Dan yang
pasti, sama sekali tak ada jaminan yang sekolahnya lebih tinggi itu
lebih pintar dan lebih mampu dalam berorganisasi atau bermasyarakat.
saya 'kenal' orang yang mengaku 'PhD' tapi cara berfikir dan tutur
katanya seperti anak yang baru lulus SD kemarin sore.
>
> salam
>
> chico

Sekolah tinggi tidak menjadi jaminan seseorang untuk bisa memimpin
suatu negara, tetapi pindidikan yang tinggi adalah suatu bimbingan
yang meyakinkan untuk menjadi dasar seorang pemimpin.

Sudah tentu setiap orang itu berbeda, ada phd tapi masih kekanak
kanakan, makanya mau jadi presiden kan gak gampang. Saya tidak setuju
seorang presiden tidak berpendidikan, apalagi cuma SLTA.

Seorang presiden itu bukan hanya mampu berorganisasi, tetapi juga
mampu untuk membuat solusi solusi yang tepat. Saya bisa jamin satu
negara yang dipimpin dengan presiden yang tidak berpendidikan, akan
jatuh.

Presiden juga menjadi seorang tokoh yang dipandang oleh rakyatnya
sendiri, kalau presiden tidak pernah sekolah, apakah rakyatnya juga
ikut ikutan?

Andy
www.Traderpick.com

>
> Gigih Nusantara wrote:
> --- In apakabar@yahoogroups.com, Nurani Putri
> wrote:
> > [Dedy Sitorus] Sebaliknya, mudah-mudahan bikin SBY balik ke IPB
> nyelesaikan kursus S3 nya itu...:)
> > Oh lupa, baiknya jago Bang Torus juga sekolah lagi ya
hehehe.... :)
> > ---------------
>
> Pendidikan 'sekurang-kurangnya SLTA' telah diabadikan pada UU
terkait
> dengan jabatan kepresidenan, dan akan dikenang sepanjang masa. Coba
> kalo usulan Golkar yang 'sekurangnya S1' diterima oleh parlemen,
boro-
> boro putaran I.
>
> (toh aku gak nyalonin presiden, sehingga aku nggak peduli dengan
> kualifikasi pendidikan yang kumiliki)
>