Sunday, April 29, 2007

[INDONESIA-L] KELANA - Jangan Ada Kursi Pimpinan bagi Antek Orba (30) (3/10-'99)

Date: Sun, 3 Oct 1999 16:04:52 -0600 (MDT)
Message-Id: <199910032204.QAA10032@indopubs.com>
To: indonesia-l@indopubs.com
From: apakabar@Radix.Net
Subject: [INDONESIA-L] KELANA - Jangan Ada Kursi Pimpinan bagi Antek Orba (30)
Sender: owner-indonesia-l@indopubs.com

Date: Sun, 03 Oct 1999

Pada tulisan saya ke 4 bulan Juni yll saya kemukakan harapan2 pembagian kekuasaan/ kursi bagi PEMERINTAHAN Reformasi yad,dimana kursi2 itu berserakan di:

1.Lembaga Tertinggi Negara MPR (Ketua dan Wkl.Ketua) yang berdasarkan hasil rapat MPR tadi malam dan siang tadi(3/10) terdapat 1 Ketua dan 7 Wkl.Ketua dan BP MPR.
2.Lembaga Tinggi Negara:
2.1.Presiden & Wakil Presiden dan Para Menteri 20 (tentative)
2.2.DPR dengan Ketua dan 5 Wk.Ketua serta 11 komisi.(masih tentative)
2.3.BPK
2.4.M.A
2.5.DPA

Lembaga2 MPR,DPR,BPK,MA dan DPA pada hakekatnya adalah lembaga kontrol /oposisi bagi lembaga Presiden dan Kabinetnya.

Sore ini akan diadakan sidang pemilihan Ketua dan Wkl Ketua MPR,dimana telah bermunculan info2 kandidat2nya a.l Gus Dur,Amin Rais,Ginanjar, Marzuki D, MatoriA.D., Yusril, Akbar, Hamzah dll .

Sangat disayangkan bila dalam pemilihan ini terutama kepada Golkar dalam sharing internalnya memasukkan nama Ginanjar yang sarat dengan masalah KKN di Pertamina,Dept Pertambangan dan terahir Freeport itu, walaupun nantinya hanya menjadi Wk.Ketua.Karena lambat atau cepat masalah2 KKN diatas akan terbuka dan akan menyeret Ginanjar.

Gus Dur yang telah dijuluki Bapak Bangsa tidaklah porsinya untuk menjadi Ketua MPR yang memerlukan stamina dan ausdauer prima untuk terus mengakomodir suara2 anggota Dewan yang mulai dari halus dan kasar.
Adalah layak dan terhormat bagi beliau untuk menjadi Bapak Bangsa yang kedudukannya di DPA,yang lebih banyak mencurahkan perhatian dalam memikirkan bagaimana menjalankan roda PEMERINTAHAN Negara ini,dan sifat komunikasinya yang searah tanpa memerlukan dialog2 yang membutuhkan stamina dan ausdauer tinggi.

Menghimbau kepada Gus Dur agar menyerahkan saja Ketau MPR itu kepada yang lebih muda saja,dan alangkah cocoknya bila Amin Rais atau Matori dapat meraihnya,apabila tidak direbut oleh Akbar.
Mengenai Ketua2 partai pemenang Pemilu yang lain cukuplah memperoleh kursi Wakil Ketua saja.

Demikian untuk menjadi Ketua DPR,tidak ada yang lebih cocok bila kursi itu dapat diduduki Matori bila Amien Rais di MPR atau oleh Amien Rais bila Matori di MPR.

BPK juga adalah lemabaga tinggi Negara yang sangat strategis,dan sebenarnya Amien Rais sangat cocok untuk ini bila beliau bersedia,karena bersama DPR dan MPR lembaga ini dapat menjadi lembaga oposisi yang efektif.

Mengenai Jabatan Presiden melihat perkembangan lobi2 dan konsultasi antar partai dan setelah Poros Tengah (kelompok 7) mennyarankan Habibie supaya mundur,sepantasnyalah diserahkan kepada Ibu Mega yang partainya adalah pemenang dalam pemilu agar sekaligus budaya demokrasi di Negeri ini mulai tumbuh.

Demikian mengenai jabatan Wapres,demi kesolid-an Eksekutif dalam menjalankan roda Pengurusan negara ini (eksekutif) dapat dipegang oleh orang PDIP juga,demikian Menteri2nya agar apabila ada dosa2 eksekutif tidak saling lempar karena kabinet yang berkoalisi dari partai2.

Agar partai2 pemenang kedua dan seterusnya menjadi oposisi fungsional yang efektif,sambil menunggu Pemilu 55 thn yad lagi.

kelana