Sunday, April 29, 2007

[INDONESIA-L] KELANA - SU MPR 1999 yang Menegangkan!! (28)( 1/10-'99)

Date: Fri, 1 Oct 1999 17:02:16 -0600 (MDT)
Message-Id: <199910012302.RAA03421@indopubs.com>
To: indonesia-l@indopubs.com
From: apakabar@Radix.Net
Subject: [INDONESIA-L] KELANA - SU MPR 1999 yang Menegangkan!! (28)
Sender: owner-indonesia-l@indopubs.com

Date: Fri, 01 Oct 1999

RUUPKB katanya ditunda pengundangannya,tapi berkas RUUPKB yang telah disetujui DPR itu telah berada di meja Habibie siap untuk disyahkan Presiden (Habibie) sewaktu2 sebagai pihak yang merupakan partner DPR menurut UUD45 dalam me- netapkan syahnya sebuah UU.

SUMPR 99 diawali dengan suatu kesan damai dipermukaan pada awalnya,tetapi rapat konsultasi pimpinan MPR dan kelompok2 sampai sore harinya tidak membuahkan hasil,dan akan diterus -kan besok pagi.

Telah terjadi polarisasi kekuatan yaitu faksi Mega (PDIP cs), faksi Habibie/Wiranto (Golkar Hitam/TNI dkk) dan faksi Amien (poros tengah) dan faksi Marzuki(Golkar Putih)

Melihat fraksi Golkar MPR diketuai Marzuki Darusman,maka manu- ver Golkar Hitam jadi terhambat,sehingga dalam acara rapat tadi sore peranan Golkar Hitam tidak bisa muncul, terpaksa hanya ngikut manuvernya Marzuki saja yang sedikit banyak telah dekat dengan faksinya Amien dengan menunjukkan manuver manuver yang maksimal bersama faksinya Mega dalam menggoalkan konsepnya, sehingga rapat tidak menghasilkan kesepakatan untuk dibawa kepleno besok.

Kelompok Habibie/Wiranto tidak dapat berbuat banyak,karena kalah suara atas politisi2 sipil yang siap mencuekin bila arogan mencoba menggurui mengenai demokrasi.Tetapi walaupun dalam rapat2 itu mereka tidak dapat bersuara banyak,tetapi secara strategi peperangan maka mereka memenangkan pertempuran,karena tidak ada kesepakatan yang diperoleh,yang dapat
merupakan bibit2 untuk penciptaan ketidak sepakatan2 yad menuju kepada terjadinya kebuntuan dan chaos.

Faksi Habibie/Wiranto tentunya tidak mau diam saja,karena pasti mereka berjuang keras untuk menang dalam persidangan ini.

Peristiwwa SemanggiII adalah test case oleh kelompok status quo sampai sejauh mana kekuatan perlawanan mahasiswa/rakyat atas kejadian itu dan RUUPKB itu.Mereka menuding kambing2 hitam dan momok2 menakutkan untuk bekal legitimasi tindakan nanti pada peperangan/ pertempuran berikutnya.

Dari peristiwa itu tentu pro status quo telah membuat hitungan2 strategi lebih lanjut dalam memenangkan peperangan SUMPR itu.

Alternatif strategi peperangan mereka adalah sebagaimana biasanya adalah adu domba dengan membuat kebuntuan dan chaos dalam SUMPR itu ditambah dengan menimbulkan2 ketegangan2 dengan operasi intelejen diluar gedung DPR/MPR yang juga menjurus chaos baik di Jakarta maupun luar Jakarta/Jawa.

Pertempuran RUUPKB mereka mengalah sementara (belum kalah,karena DPR yll tidak mencabutnya) sambil menuding kambing hitam/provoka-/ tor/dalang intelektual,dengan hanya Sudrajat menunda(tandatangan Ha- bibie),dan berkas itu sekarang berada dimeja Habibie siap diteken.

Apabila strategi chaos diatas dapat terwujud,dan mereka akan ber- usaha keras mewujudkannya, maka Habibie yang telah dicemohkan ketika masuk ke SUMPR tadi pagi sedangkan dia masih berambisi jadi Presiden, akan disuruh oleh TNI untuk teken itu RUUPKB itu,sebagai alat legi- timasi mengatasi chaos yang telah terjadi.

Maka hai para elit pro reformasi agar hati2 dan bekerja cepat,jangan sampai kalah strategi dalam berpacu dengan detik2 waktu.Tiap detik situasi dapat berobah.

Saya menyngusulkan kepada faksi2 pro reformasi y.i faksi Marzuki/ Golkar Putih cs, faksi Amien cs dan faksi Mega cs,agar perembukan agenda/jadwal atau apapun itu namanya segera dituntaskan dan harus berpacu dengan waktu,dan disamping itu yang utama disepakati dan diputuskan oleh pleno MPR berupa Tap MPR atau apalah namanya yaitu membatalkan RUUPB yang sekarang ada dimejanya Habibie yang telah siap diteken itu.Disamping itu pula MPR ini secepatnya mengeluarkan suatu kesepakatan/keputusan,atau Tap MPR mendimisionerkan Presiden dan Kabinetnya yang hanya boleh bekerja untuk masalah2 rutin dalam mempersiapkan penyerahan jabatan kepresidenan kepada yang baru,tanpa berwenang lagi mengambil kebiijakan2 yang strategis.

Demikian para mahasiswa dan rakyat Indonesia yang pro reformasi agar jangan mau terpancing oleh profokasi yang dilancarkan dengan halus dan cukup cantik untuk mengadu domba dalam penciptaan chaos yang akan menguntungkan status quo.

Minggu2 ini adalh masa kritisnya,marilah kita hati2,dan saling menahan diri.

kelana