Monday, April 30, 2007

Re: Kedaulatan Wilayah RI yang rapuh. (9/7-'03)

Re: Kedaulatan Wilayah RI yang rapuh. Topic List < Prev Topic | Next Topic >
Reply | Forward < Prev Message | Next Message >

----- Original Message -----
From: Kuala Tripa
To: news liputan ; apakabar@yahoogroups.com ; ASNLF_HQ as ; LBH Bali ; afdalgama@...
Cc: egroups rakanku ; Bumi Manusia ; gandi@yahoogroups.com ; Genputih ; GMNI ; Bubarkan Golkar ; kelakar groups ; ilhamku@yahoogroups.com ; INFID ; egroups ingatan ; Pemuda Bersatu ; daulah_islamiyyah@yahoogroups.com ; Detik.com ; egroups fikrah
Sent: Wednesday, July 09, 2003 4:46 PM
Subject: [apakabar] Kedaulatan Wilayah RI yang rapuh.


Kedaulatan Wilayah


ADA kegaduhan di Jakarta dalam dua-tiga hari ini. Para petinggi sipil dan militer bersoal jawab tentang keharusan melayangkan nota diplomatik kepada Amerika Serikat karena manuver pesawat tempur F-18 Hornet di atas perairan Pulau Bawean, Jawa Timur, pekan lalu.
Nota diplomatik yang sedang dibahas itu adalah protes kepada Washington karena manuver F-18 Hornet di udara Bawean merupakan pelanggaran atas kedaulatan wilayah Republik Indonesia.
Memang, terdapat ruang debat dalam kasus F-18 Hornet itu. Amerika adalah negara yang tidak menandatangani Konvensi PBB tentang Hukum Laut. Karena itu, di luar jarak 12 mil dari pantai, Amerika menganggapnya sebagai wilayah bebas. Demikian juga halnya dengan wilayah udara. Amerika hanya mengakui kedaulatan udara sebuah negara di atas daratan. Di laut, lagi menurut Amerika, udara adalah wilayah internasional.
Sedangkan Indonesia sebagai penanda tangan konvensi hukum laut memiliki kedaulatan terhadap laut dan udara di atasnya. Kepentingan internasional diatur dengan menyediakan jalur khusus laut maupun udara dalam koordinat bujur dan lintang tertentu. Itu berarti setiap kapal (sipil maupun militer) asing yang melalui perairan Indonesia harus berada dalam jalur khusus itu dengan notifikasi.
================================
GD.
Pemerintah US tahu bahwa Indonesia penandatangan konvensi itu (yang sesuai dengan keinginan Indonesia ,dan memang yang memperjuangkannya) dan mungkin akan menghormatinya selama Indonesia menghormati kepentinagn US dimanapun,menurut nilai yang dianut US (termasuk sekutu2nya).
Tetapi dia akan melanggarnya bila dia menganggap ada kepentingannya yang kurang diacuhkan Ngindo dengan alasan bahwa dia tidak tandatangani konvensi itu.
Apakah itu gerangan?
Mungkin dia tidak senang Indonesia sampai beli Sukhoi itu, karena dia masih banned Indonesia dalam memperoleh alat2 membunuh?
Saya memperkirakan bahwa sekarang ini pasti sudah ada kontak2 diplomasi tingkat tinggi diantara kedua negara termasuk kontak2 diplomasi US dengan Rusia dan kita tunggu perkembangan Sukhoi itu.

=============================.

Terhadap kapal dan pesawat udara asing yang melanggar, armada baik udara maupun laut Indonesia bisa mengusir paksa atau memaksanya mendarat. Militer Indonesia tidak melakukan dua hal itu terhadap F-18 Hornet yang diduga telah melanggar kedaulatan udara. Verifikasi mengalami kesulitan karena, seperti diakui Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Indonesia tidak memiliki radar.
Kedaulatan wilayah negara Republik Indonesia adalah sebuah titah konstitusi yang suci. Indonesia berdaulat atas daratan, laut, dan udara. Kedaulatan tidak cuma diukur dari seberapa seringnya pelanggaran wilayah oleh kapal dan pesawat asing, tetapi seberapa kukuh negara mempertahankannya.
Kasus F-18 Hornet Amerika, mungkin, hanya secuil pelanggaran yang terungkap dan diributkan. Kalau di perairan Bawean saja ada pelanggaran udara, apalagi di wilayah-wilayah pinggir yang berbatasan dengan negara lain.
Di laut kedaulatan negara ini juga tercabik-cabik. Lebih dari separuh hasil ikan di perairan Indonesia dicuri nelayan dan kapal-kapal asing. Pasir dan hasil hutan bisa diselundupkan melalui perairan dengan leluasa.
Di darat kedaulatan wilayah negara Republik Indonesia pun mulai tercabik pula. Di Aceh GAM mengklaim wilayah merdeka, di Papua ada gerakan pemisahan diri yang mengklaim pula wilayah. Kita masih ingat bagaimana Republik Indonesia kehilangan dua pulau, Sipadan dan Ligitan, yang jatuh ke tangan Malaysia.
Kedaulatan wilayah yang tercabik sedikit demi sedikit disebabkan dua perkara besar. Pertama, negara yang tidak lagi menganggap kedaulatan sebagai harga diri. Kedua, negara yang sejak lama sangat mengabaikan Angkatan Laut dan Angkatan Udara yang kuat.
============================

GD.
Ada satu hal yang dilupakan yang mungkin yang paling utama yaitu Negara yang keberadaannya tidak lagi merupakan tempat berlindung warga negaranya /tetapi hanya untuk kepentingan para elitisnya.Hanya elitisnya yang menganggap Negara ini perlu berdaulat tetapi tidak lagi oleh warga negaranya.
=========================


Dengan armada udara dan laut yang dipunyai TNI sekarang, kita tidak yakin bisa memenangkan peperangan andai kata diserang salah satu negara ASEAN.
Jadi, bila ingin kedaulatan laut dan udara tidak diganggu gugat, perkuatlah armada udara dan laut. Kita adalah negara maritim, tetapi memiliki armada laut yang sangat lemah. Ini kenyataan memalukan.
===============================
GD.
Siapa yang meragukan kekuatan angkatan perang Uni Sovyet dulu?
Tetapi ahirnya bercerai berai juga ,karena negara (Uni Sovyet) itu hanya untuk kepentingan elitisnya saja.
Kekuatan angkatan perang tidaklah yang utama.
===========================
Karena pemimpin yang hanya mementingkan partainya saja dan perut keluarganya yang akibatnya negara terlantar dan pembunuhan di benarkan oleh mereka dengan menggunakan Tangan Serdadu TNI/POLRI untuk membunuh Rakyat yang bersuara membela haknya seperti di Aceh. Papua. Maluku. Sulawesi inilah kebiadapan pemeritah pusat yang menutupi kelemahanya dengan mengalihkan isu seakan kedaulatan Negara terancam sungguh suatu kebodohan kelemahan sendiri ditutupi lantas mengambil untung dari isu dan pembunuhan di Aceh dengan dalih Politik yang picik dan sempit.
Kebenaran akan terungkap dan tegak menjadi saksi meskipun kedatangannya terlambat tidak selamanya ABRI kuat di Aceh tapi bangsa Aceh tidak bisa melupakan perbuatan mereka membunuh, memperkosa, membakar, merampok, dan menganiaya .
Kelahiran indonesia di bidani oleh Aceh. kurang apa lagi minyak, Gas, dan semua hasil bumi telah habis digerogoti oleh Jakarta sebagai pusat kolonialis.
===========================
GD.
Saya tambahkan bahwa bangsa Aceh,dulu sebelum kemerdekaan RI ,tidak pernah karena kalah perang
lalu berdamai dengan pemerintah kolonial Belanda.
=======================
Mohon perhatian soal komentar:

GD