Friday, April 27, 2007

[INDONESIA-L] KELANA - Partai Besar Tegang (16) (26/7-'99)

To: indonesia-l@indopubs.com
From: apakabar@Radix.Net
Subject: [INDONESIA-L] KELANA - Partai Besar Tegang (16)
Sender: owner-indonesia-l@indopubs.com

Subject: kelana:Partai Besar Tegang (16)
Date: Mon, 26 Jul 1999 20:49:32 PDT

Habibie mengatakan hasil Pemilu sah!,kenapa:
-dia tau mata tertuju pada dia,yang diharapkan partai besar
jadi juru selamat......kredit point untuk manuver selanjutnya.
-dia tau,hasil pemilu ini memberi harapan besar bagi dia untuk
jadi presiden lagi dengan berbagai cara(saya sendiri yakin 70%)

Pernyataan demi pernyataan mendukung hasil pemilu itu dengan justi-
fikasi sbb:
-Anggota KPU yang partainya meraup suara kira2 93,55 juta
(93%) suara rakyat telah menanda tangani BA hasil pemilu
sedang yang tidak setuju hanya mewakili partai yang dapat
suara kira2 6,7 juta.
-Latar belakang ketidak setujuan itu adalah politis,karena
permintaan kursi partai gurem ditolak.
-Pelanggaran2 pemilu yll dapat saja ditoleransi karena
walaupun disana sini ada pelanggaran,tapi secara umum
jalannya pemilu lebih demokratik dari yll.

Pesawat columbia baru2 ini ditunda diangkasakan sampai dua kali
karena pada detik2 terahir ditemukan adanya kesalahan2 kecil yang
tidak bisa ditolerensi/diabaikan,karena bila dipaksakan bisa akan
mengakibatkan kefatalan.

Keselamatan perjalanan sebuah mobil BMW/Mecedes model paling ahir-
pun akan berisiko bila ada bagian2nya dari yang kurang vital sampai
paling vital ada yang tidak berfungsi baik.

Sistem bumi kita akan terseok2 (sudah terbukti sekarang) apabila
ekositem itu terganggu a.l pengggundulan hutan,gas freon berlebi-
han maka iklim akan tergganggu,banjir,wabah merajalela dst,dan
bila berlanjut maka akan meledak dan kiamatlah.

Apakah yang terjadi pada pemilu 99 yll?
Laporan Panwaslu sebanyak kira2 200.000 pelanggaran
besar dan kecil.Laporan KIPP sebanyak 2500 bh.

Apakah pelanggaran2 ini dapat ditiadakan dengan justifikasi diatas?
-Justifikasi diatas adalah jawaban model Orde baru,model
sok kuasa,model represif/fasist dengan
mengecilkan/menafikan
pemasalahan dengan berlindung dibalik kata2 demi bangsa,
demi demokrasi dst,sudah lebih baik dari yang dulu.

Waktu jaman orde baru juga jawaban demikian,pengesahan pemilu
sudah disetujui oleh kira2 80 % rakyat yang pilih Golkar,
demi kelanjutan pembangunan bangsa dst.

-Kesalahan bangsa ini adalah selalu meninjau secara makro,
(untuk dapat disebut berfikiran strategis),sehingga menia-
dakan kesalahan2 yang tidak dapat ditolerir,hingga kesim-
lannya ngawur dan bermasalah,ahirnya fatal.

Perekonomian bangsa ini selalu ditinjau secara makro tanpa
perduli atas hal2 mikro/detil,hingga berahir kebangkrutan
dengan merajalelanya KKN dan pemiskinan sebagian besar rak-
yat.Pendapatan perkapita pada sebelum 98 sangat dibanggakan
mencapai $US 1250,tau2 sekarang ini anjlok menjadi hanya
$US 250;belum dihitung detilnya berapa yang diperoleh bagian
80% dari penduduk kebanyakan.Saya yakin bagi penduduk yang
160 juta,tidak lebih dari $US 75.

Apakah pelanggaran yang 200.000 itu dapat ditoleransikan hingga di-
anggap tidak ada? Mungkin KIPP melaporkan hanya 2500,karena mereka
telah mengevaluasi mana pelanggaran yang bisa ditoleransi mana
yang tidak,hingga melaporkan pelanggaran2 yang fatal sebanyak 2500
saja?(saya belum mendapat informasi yang jelas).

Janganlah melihat yang tidak setuju itu dari partai gurem,tapi dengan
kita melihat itu tanpa prejudice dan dengan hati nurani,sebab per-
nyataan mereka itu,melihat fakta obyektif yang ada saya kira adalah
ungkapan hati nurani mereka yang sebenarnya.Apakah Rudini juga ter-
masuk memiliki karakter yang kita curigai itu?Saya kira jauh dari
tuduhan itu,tapi memang Rudini mengungkapkan hati nuraninya.

Pantas disebut Rudini adalah seorang Negarawan (bukan politisi),dan
sepantasnyalah Rudini sebagai Presiden seperti diidam-idamkan filsuf
Aristotles yang menyatakan sebaiknya Negara itu dipimpin oleh orang
pintar dan seorang Negarawan bukan oleh politisi yang suka berkelit
dan melompat dari muka gelombang yang satu ke gelombang lainnya.
Sayangnya Rudini memilih partai cekak;sebaiknya Rudini mendirikan
partainya sendiri.

Bagaimana selanjutnya? lihat tulisan saya no.15 yll.

kelana.

No comments: